Sebelumnya, Ms.AH en Mr.HATT punya high expectation about this place. We read a lot of positive things esp. regarding their yumminess. Kami sering lewat tempat ramen ini sebetulnya, yang rada mengherankan adalah jarang keliatan ada yang line up untuk makan padahal tempatnya tergolong kecil dan every review tell us that this place served a very delicous ramen. I mean beda banget suasananya sama ramen Hakatta Ikkousha ataupun Ikkudo gitu. So, one day we give it a try with our high hope. Betulkah ini adalah sebuah hidden gem yang waiting to be recognised in the near future?
Sama kaya kedua tempat yang disebut sebelumnya, Tsurukamedou#keseleolidahbisa-bisanih punya ramen soup based pork sama chicken. Ms.AH gak haram makan pork tapi Ms.AH not really a fan jadi tiap makan ramen Ms.AH selalu pilih yang kaldu ayam. Yang rada beda, daging di ramen ini bisa dipilih pake chicken katsu atau ebi furai atau chicken karaage, gak melulu harus chicken chasiu. Ramen ayam pilihan Ms.AH rasa kaldunya very light, mienya cukup enak tapi, kompetitor mereka rasanya lebih nendang.
Mr.HATT as usual makan pork based soup ramen yang pedes lengkap sama pork chasiunya. Menurut mister rasanya sedikit gak biasa dan dia lagi-lagi lebih suka para kompetitornya. Ohya tapi perlu dicatat kalau Tsurukamedou punya tamago yang lebih unggul dari saingan-saingan mereka kalo menurut Ms.AH. Dan berdasarkan pengamatan Ms.AH yang kadang rabun...pork/ chicken chasiu di sini potongannya tebel gak kaya di tempat lain yang suka setipis kertas,jadi meatlover pasti suka deh.
Selain itu kami juga order pork gyoza yang rasanya lumayan tapi isiannya a li' l too dry sama chicken karaage yang lumayan rasanya, crunchy and less oily inside out. Jadi begitulah kiranya pengalaman kami makan ramen Tsurukamedou yang kayanya not as special as other reviewer. Entah lidah kami yang kelewat anti mainstream atau pegimana gitu? Ada yang merasa punya lidah en selera kayak kami? Silahkan ngacung loooh :)
No comments:
Post a Comment