Di masa expecting dini ini, Ms.AH rasanya seperti jadi orang laen aja, dikit-dikit feeling blue, males berkepanjangan (loh bukannya dari dulu itu mah?), dan catet nih, paling penting! selera makan ancur banget. Jangan harap deh Ms.AH mau diajak ke fancy restoran sekarang, wong maunya makan makanan ala kampung aja. Aneh bin ajaibnya lagi, Ms.AH benci banget sama semua yang ada hubungannya sama keju padahal biasanya keju adalah dewanya makanan buat Ms.AH. Jadi di sebuah wiken yang tidak terlalu ceria, Ms.AH memaksa Mr.HATT untuk nyetir ke MKG khusus buat makan bubur ayam ala abang gerobak tapi versi bersihnya di food court MKG 1.
Namanya bubur pedo ala Cianjur, beda dengan bubur ala Cina yang sedikit hambar, bubur ini lebih berasa asin gurihnya dan kudu ditemenin sama krupuk kampung. Ms.AH selalu mesen krupuknya banyak dan ditaro di piring terpisah biar puas. Seperti seharusnya bubur kampung yang baik, suwiran ayam, daun bawang, dan bawang goreng wajib hadir. Sebagai pelengkap, berbagai macam sate juga ada, seperti sate ati ampla, usus ayam, dan telur puyuh goreng (di beberapa tempat bubur laen disediakan sate telur ayam muda).
Kalo biasanya bubur kampung dikasih kuah kaldu kekuningan, di bubur pedo ini bumbunya seperti cabe ijo diulek kasar tapi rasanya gak pedes sama sekali malah cenderung asin. Pokonya setelah ditambah kecap manis dikit dan sambel, rasanya enak sesuai keinginan Ms.AH. Yang rada ganggu justru sate telur puyuhnya yang keasinan, tapi itu cuma masalah kecil lah ya karena yang penting cita-cita Ms.AH buat makan bubur kampung kesampean :D Okay, tunggulah cerita-cerita Ms.AH seputaran makanan 'sederhana' lainnya yang jadi inceran Ms.AH lately, tapi jangan harap cepet-cepet karena penyakit males akut lagi menyerang :P
No comments:
Post a Comment